Senin, 09 Mei 2011

Jenis Tanaman Anggrek

Berdasarkan pertumbuhannya secara umum anggrek dibagi menjadi 2 jenis :
  • Anggrek Simpodial :
    Biasanya pola tumbuhnya horizontal seperti tumbuhan merambat. Batang tumbuhnya disebut rhizome. Rhizome terbaring horizontal pada permukaan tanah dan akar-akarnya tumbuh pada sekitar panjang rhizome dengan arah menurun dan membuat batang vertikal keatas yang disebut umbi semu (pseudobulb). Ada yang pseudobulb nya memanjang keatas seperti batang (cane), dan ada pula yang pendek dan bulat atau pipih.
    Salah satu fungsi dari pseudobulb adalah sebagai tempat penyimpanan air dan sari makanan. Pseudobulb yang berkerut adalah tanda tanaman tersebut mengalami masalah dalam penyerapan air.
    Setiap pseudobulb mempunyai satu sampai beberapa daun.
    Tunas baru muncul dari dasar pseudobulb yang sudah tua dan tempat titik tumbuhnya disebut "eye" (mata).
    Pada jenis pseudobulb yang pendek dan bulat, ada yang dibungkus oleh pelepah daun (sheath) dimana dari dasar pseudobulb tersebut bunga akan muncul, contoh : coelogyne, Oncidium.
    Pada pseudobulb yang berbentuk batang (cane), tangkai bunga akan muncul dari ujung batangnya, contoh: dendrobium.
  • Anggrek Monopodial :
    Anggrek yang tumbuh keatas dari satu batang (stem). Daunnya akan bertambah terus dari ujung batang selama hidupnya. Jenis ini tidak mempunyai rhizome dan pseudobulb, dan biasanya tumbuh akar udara (aerial root) dari sepanjang batangnya.
    Tangkai bunga (spike/inflorescence) tumbuh dari sisi batang dan dimulai dari sebelah bawah (bukan dari ujungnya), berbeda dengan sympodial (dendrobium) dimana tangkai bunga tumbuh dari ujung batang.
    Jika ujung batangnya rusak karena busuk (contoh: jenis phalaenopsis) atau dipotong/distek (contoh: jenis vanda), maka akan muncul batang baru dari sisi batang lama dan daun akan tumbuh dari batang baru tersebut.


Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi beberapa jenis :
  • Epiphyte:
    Angrek yang tumbuh menumpang pada batang tanaman lainnya tetapi tidak parasit (tidak mengambil sari makanan dari tanaman tersebut). Dengan demikian anggrek akan memperoleh posisi yang lebih baik untuk mendapatkan cahaya yang lebih. Akarnya melekat pada dahan pohon dan mendapatkan air hanya dari hujan dan kabut.
  • Lithophyte:
    Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Mereka menggunakan batu sebagai pegangannya.
  • Saprophyte:
    Anggrek yang tumbuh pada humus dan daun-daun kering.
  • Terrestrial:
    Anggrek yang tumbuh pada padang rumput, tanah humus dihutan.

Berdasarkan kisaran suhu udara yang sesuai, anggrek dibagi dalam 3 jenis :
  • Anggrek suhu dingin (gunung, ketinggian 2000-4000m) : tumbuh baik pada suhu 15-21°C pada siang hari dan 10-13°C pada malam hari.
    Contoh : Cymbidium, Masdevallia, Miltonia, Odontoglossum, Oncidium, Paphiopedilum
  • Anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750-2000m) : tumbuh baik pada suhu 21-32°C pada siang hari dan 13-18°C pada malam hari.
    Contoh : Brassavola, Cattleya, Dendrobium, Epidendrum, Laelia, Paphiopedilum (molted leaves)
  • Anggrek suhu panas (dataran rendah, 0-750m) : tumbuh baik pada suhu 26-35°C pada siang hari dan 18-24°C pada malam hari.
    Contoh : Phalaenopsis, Vanda, beberapa jenis Dendrobium.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites